FABER-CASTELL FAMILY ART COMPETITIONS

Sumber: Dikoko Production Menggambar merupakan suatu kegiatan bercorat coret dengan menggunakan alat dan teknik sampai terbentuk wujud s...

Sumber: Dikoko Production
Menggambar merupakan suatu kegiatan bercorat coret dengan menggunakan alat dan teknik sampai terbentuk wujud suatu gambar. Gambar yang dihasilkan dalam proses menggambar biasanya didapatkan melalui imajinasi ataupun meniru suatu objek yang ada di sekitar kita.

Saya percaya bahwa suatu seni seperti menggambar itu tidak ada aturannya. Kita bebas berkreasi menggambarkan apa yang ada di dalam otak kita. Sayangnya masih banyak orang malu untuk menunjukkan hasil gambar mereka ke orang lain lantaran takut dianggap jelek. Sejujurnya saya merupakan salah satu dari golongan tersebut. Hehehehehe

Sabtu lalu tanggal 11 November 2018 bertempat di Sentraland Mall (Hariss Hotel Semarang), saya menghadiri press-con yang diadakan oleh Faber-Castell dalam rangka mempromosikan program Family Art Competitions. Program ini mengajak anak-anak Indonesia berkreasi dalam lomba gambar dan membuat craft tingkat nasional.

Sumber: Dikoko Production
Bapak Richard Panelewen selaku Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia menjelaskan bahwa Family Art Competition tahun ini mengalami penambahan jumlah kota pelaksanaan yang tadinya 32 kota menjadi 35 kota. Hal ini dilakukan karena tingginya antusias peserta tahun lalu.

Sumber: Dikoko Production
Konsep lomba Family Art Competition ini mengedepankan kerjasama antara orang tua dan anak. Tujuannya adalah time wellspend dimana membangun waktu luang berkualitas antara orang tua dan anak dengan cara membuat prakarya bersama-sama.  Hal ini sejalan dengan kampanye yang diusung oleh Faber-Castell yaitu #Art4All yang memiliki arti seni dapat dinikmati semua jenjang umur.  Pak Richard juga menyampaikan bahwa seni tidak terbatas tentang melukis dan mewarnai. Seni bisa berupa bermusik, menari, menulis dan sebagainya. Untuk itu kita harus menggali potensi seni yang ada pada diri kita masing-masing agar mengerti apa sih sense of art dari diri kita.

Untuk mekanisme pelaksanaan lomba, Pak Richard menjelaskan bahwa perlombaan diadakan perkota yang nantinya akan dipilih 3 pemenang dan juara harapan dengan mendapatkan hadiah uang tunai dan produk. Selanjutnya juara pertama di masing-masing kota akan berkompetisi lagi di 3 area, yaitu Sumatra, Jawa dan Indonesia Timur.
Terakhir akan dipilih 8 pemenang Nasional yang akan mendapatkan hadiah utama berwisata ke Hongkong pada bulan Agustus/September 2019.

Pak Richard juga menjelaskan jika hadiah yang diberikan tahun ini meningkat, sejalan dengan meningkatnya jumlah peserta yaitu 40.000-an peserta. Di Semarang sendiri, kompetisi ini di ikuti oleh sekitar 850-an anak.

Hadiah wisata ke Hongkong ini tidak hanya untuk anak-anak peserta lomba, namun bagi para orang tua peserta lomba juga dapat mengikuti wisata ini. Harapannya agar si anak mendapat kebanggaan tersendiri bisa membawa serta orang tua mereka berwisata berkat kreativitas yang sudah dihasilkan.

Sumber: Dikoko Production
Selain perwakilan dari Faber-Castell, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, yaitu Bapak Gunawan. Beliau berharap dengan adanya acara ini, anak-anak bisa menjadi anak-anak yang pintar, kreativ serta peduli dengan sekitar.

Sejujurnya saya suka takjub sama orang-orang yang pintar menggambar. Mereka mempunyai daya imajinasi yang tinggi dan kreativ lalu dituangkan ke dalam bentuk goresan yang akhirnya bisa kita lihat sebagai sesuatu yang disebut seni. Walaupun saya tidak pendai menggambar, saya suka sekali aktivitas mewarnai. Buat saya, mewarnai merupakan salah satu media untuk mengurangi stress dan sarana untuk me-refresh otak dari jenuhnya kegiatan sehari-hari.

Belum nemu sense of art diri kamu? Tenang aja, seni bisa diasah kok. Asal mau belajar terus pasti kalian bakal nemuin sendiri kok.

You Might Also Like

0 comments