All U Can Eat (AUCE) di Purwokerto? Emangnya ada? Eiittsss, adaa dong. Saya juga baru tau waktu diajakin kulineran sama Kak Olipe di Purwokerto bareng Kak Friska dan Kak Dev.
Kami diajak untuk menikmati AUCE di GyudaQ Japanese BBQ. Terletak di daerah yang lumayan ramai tepatnya di Jalan Kongsen membuat GyudaQ gampang ditemukan.


Memasuki GyudaQ, kami disambut oleh waiter/waitress yang mengucapkan sapaan dengan bahasa Jepang. Kemudian kami memilih tempat duduk, dan kami dijelaskan mengenai paket paket yang ada disini serta rule AUCE disini.


Dengan konsep All U Can Eat, pengunjung seperti kami bebas untuk makan sepuasnya sampai kenyang dengan harga Rp. 149.000 per orang untuk paket reguler dan harga Rp. 179.000 per orang untuk paket premium.




Perbedaan paket reguler dan paket premium apa sih? Kalau paket reguler, pengunjung hanya dapat memilih paket grill atau shabu-shabu. Sedangkan untuk paket premium, pengunjung dapat memilih keduanya (grill & shabu-shabu). Masing-masing paket, pengunjung bebas menikmati appetizer and beverage nya kok. Jadi kalau mau ngambil bolak balik juga nggak papa asal perut kamu masih kuat.



Nah untuk rule nya, kami dijelaskan oleh mbak waitress yang baik hati bahwa AUCE disini ada batas waktunya yaitu 90 menit. Dihitung mulai dari kita pertama kali memasak.
Nah terus kalau udah lebih dari 90 menit gimana dong? Jadi gini, kalau daging (grill) udah masuk ke tempat pemanggangan nggak bakalan kena denda, tapi kalau daging (grill) belum masuk ke tempat pemanggangan kalian akan dikenai denda Rp. 50.000/100gr.
Terus kalau waktu masih sisa banyak dan masih kuat makan yaa lanjut aja ambil lagi sepuasnya. Saran saya sih mending sebelum kesini, jangan makan dulu sebelumnya biar bisa puas puasin ngicipin semua menu disini. Hehehehe



Interior di GyudaQ kerasa banget "Japanase" nya. Mulai dari murai murai cantik serta penataan tempat yang apik. Sebagai pecinta BBQ saya ketagihan buat makan disini karena daging-daging yang disediakan di GyudaQ sangat lembut. Terlebih lagi daging (grill) yang disediakan sudah dibumbui sebelumnya, jadi saya tinggal panggang, tunggu matang, bisa deh langsung dimakan. Tapi kalau dirasa bumbu masih kurang, kalian bisa menambahkan sauce yang sudah disediakan kok.

Buat kalian yang tinggal maupun lagi ada di Purwokerto bisa banget loh nyobain makan di GyudaQ Japanese BBQ. Apalagi buat kalian yang lagi pengen kumpul rame-rame bareng temen-temen atau keluarga, resto ini sangat cocok buat kalian. Semua makanan disini dijamin halal kok.
Oh iya bocoran buat kalian, biasanya GyudaQ sering ngasih promo akhir bulan. So, pantengin aja instagramnya, kali aja butuh buat hangout akhir bulan.

Kalian setuju nggak kalau jalan-jalan itu sepaket sama kulineran? Kalau saya sih YES bingits. Bulan lalu waktu saya diajak Kak Olipe, Kak Friska dan Kak Dev ke Purwokerto, saya juga diajakin buat kulineran disana. Langsung saya iya-in aja dong, apalagi saya emang doyan kulineran.

Sore hari selepas dari hotel, kami berangkat bareng bareng ke daerah Baturraden yang dinginnya bikin saya menggigil sepanjang jalan. Perut udah laper, ditambah dingginnya udara disana bikin perut saya semakin laper.


Menempuh perjalanan 30 menit dari pusat kota Purwokerto, akhirnya kami sampai juga di tempat makan yang direkomendasikan Kak Olipe, yaitu Mr. Stone. Dari tampak depan aja Mr. Stone udah kece banget yaa kann.



Tempat ini terdiri dari dua lantai dimana desain lantai bawah untuk kamu yang suka makan menggunakan meja kursi, dan lantai atas untuk kamu yang suka makan lesehan ala rumah nobita alias menggunakan meja makan pendek dan duduk diatas bantal kecil di lantai.



Kesan pertama kali waktu memasuki Mr. Stone adalah pengen foto-foto mulu, soalnya disini tempatnya Instagramable pake banget. Sukak! Deskorasinya disini lucu-lucu loh, bisa banget jadi properti buat foto-foto. Apalagi ditambah lampu-lampu disepanjang tangga. Duh, bikin pengen foto mulu.

Sumber: Kak Olipe

Biar menjiwai makan ala-ala Jepang, kami berempat memutuskan buat pilih tempat diatas. Kemudian kami memesan menu andalan dari Mr. Stone yaitu shabu-shabu & grill. Sembari menunggu menu yang kami pesan datang, kami disuguhi wedhang uwuh yang bikin badan saya jadi anget setelah kedinginan sepanjang perjalanan kesini.


Tak perlu nunggu lama, menu yang kami pesan diantar ke meja kami. Liat aja nih penampakan shabu & grill-nya, bikin ngeces seketika. Eits, tunggu dulu hukumnya wajib foto makanannya dulu sebelum dimakan.



Bdw, Mr. Stone nggak cuma menyediakan shabu & grill loh, disini juga menyediakan makanan lain seperti nasi goreng, bubur ayam, dimsum, soup, otak-otak dll. Masalah harga? Tenang aja masih terjangkau kok apalagi kalau dateng kesini rame-rame, bisa patungan dan lebih hemat. Hehehehe
Makanan disini berkisar antara 10K - 80K, sedangkan untuk minuman berkisar antara 5K - 20K. Gimana? Murahh kaannn.

Sumber: Kak Olipe

Lagi asyik foto foto makanan, kami disamperin sama Kak Sista yang juga kelaperan dan pengen gabung makan. Emang yaa, di Baturraden ini hawanya laper mulu soalnya dingin sih. Apalagi kalo makannya di Mr. Stone, beuhh bisa nambah mulu. Nggak peres loh ini, tapi sliced beef nya endeusss binggow. Must try lah pokoknya kalau kalian kesini.

Sumber: Kak Olipe

Udah kelar makan dan pada kenyang, kami disamperin sama Cik Imelda yang merupakan owner dari Mr. Stone. Cik Imelda ini ramah banget guys, jadi bisa ngobrol-ngobrol sekalian foto bareng deh.

Jadi kalau kalian lagi maen ke Baturraden dan bingung mau makan apa, kalian dateng aja ke Mr. Stone. Lokasinya strategis, nyaman, nggak bikin kantong tekor, instagramable, pelayanannya ramah. Superb deh! Dan satu lagi, Shabu nya cucok banget dimakan ditengah hawa dinginnya Baturraden.

Sumber: Handikoo

Annyeong haseyo temen temen semua, kali ini saya mau cerita soal staycation saya di salah satu hotel bintang 5 di Magelang, yaitu Hotel Puri Asri. Sebenernya ini adalah kali kedua saya menginap di Hotel Puri Asri setelah awal bulan Juli lalu saya menginap disini untuk menghadiri acara Borobudur International Art and Performance Festival. Thanks to Mbak Muna dan Mbak Ika, karena berkat mereka saya bisa merasakan staycation di hotel ini lagi. (salim sama mbak muna dan mbak ika)

Sebenernya waktu pertama kali saya menginap di Puri Asri udah langsung pengen bikin reviewnya, tapi berhubung waktu itu saya datang abis maghrib kemudian dilanjut acara yang sangat padat sampai ke-esokan harinya, jadi nggak sempet deh buat jepret jepret cantik suasana di Hotel Puri Asri.

Alhamdulillah Puji Tuhan, kemarin saya dan rombongan (kak dev, kak olipe, kak isul, dan kak uzha) tiba di Hotel Puri Asri sore hari, jadi kita punya banyak waktu buat jepret-jepret.


Hotel yang terletak di tengah kota Magelang ini bersebelahan dengan Taman Kyai Langgeng dan mempunyai total luas area 22 Hektar dengan luas bangunan 9 Hektar. Kebayang nggak sih kalau mau ngelilingin hotel jalan kaki? Kalau saya sih nggak mau bayangin, pegel soalnya.
Karena luasnya area Hotel Puri Asri, maka dari itu pihak hotel menyediakan fasilitas free Shuttle 24 jam yang bisa kalian panggil melalui telepon hotel. Jadi kalau kalian mau keliling ke seluruh penjuru Puri Asri, santaiii aja gaes tinggal telpon, duduk manis, dan nggak pake lama Shuttle tiba di depan kamar kamu.




Setibanya disini kami langsung diajak berkeliling ke semua tipe kamar yang ada di Puri Asri.
Kamar pertama yang kami kunjungi adalah Royal Suite. Tipe ini memliki 2 kamar dengan sebuah kolam renang. Tersedia sebanyak 12 unit tipe Royal Suite yang bisa kamu tempatin disini.
Mewah sekaligus klasik menjadi ciri khas seluruh ruangan kamar Royal Suite.




Hal yang unik dari tipe kamar Royal Suite adalah kamar mandinya yang memadukan indoor bathtub serta outdoor shower.




Tipe kamar ke dua yang kami kunjungi adalah Penthouse. Kamar ini hampir sama dengan tipe Royal Suite tapi dengan ukuran yang lebih luas serta fasilitas yang lebih private dan lebih lengkap.
Memasuki area Penthouse, akan terlihat sebuah gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai atau leyeh leyeh cari angin sambil goleran. wqwqwqwq.





Nggak cuman kamar dengan ukuran luas yang menjadi andalan tipe Penthouse, karena tipe kamar ini dilengkapi dengan ruang tamu, bathup, jacuzzi serta private pool dengan taman yang luas serta rindang.



Pokoknya cocok banget deh buat kalian yang pengen honeymoon. Suasananya itu lohh syahdu syahdu gimanaa gituuhh.

Sumber: Handikoo

Kamar ke-tiga merupakan kamar yang saya tempati yaitu New Executive. Kamar ini merupakan tipe kamar terbaru dengan ukuran kamar yang lebih luas dan memiliki perabotan yg lebih baru serta modern. Masalah fasilitas kamar? Nggak usah ditanya lagi. Komplit pake banget. LED TV, Saluran TV Kabel, Kulkas, Lemari, Safety Box, Amnities lengkap, hair dryer (yang selalu saya cari tiap ke hotel) semuanya ada. Ohh iyaa kalian harus tahu kalau disini sandal hotelnya itu sandal Swallow, soalnya menyesuaikan juga sama medan di Puri Asri yang naik turun.

Nyaman banget deh pokoknya!

Sumber: Handikoo

Menjelang maghrib, kami semua berkumpul di Pringgondani Restoran untuk mencoba High Tea di area balcony. Pemandangan yang ditawarkan dari area balcony sangatlah memanjakan mata, pepohonan yang hijau serta Gunung Sumbing terpampang nyata ditambah indahnya matahari tenggelam membuat saya fokus menikmati pemandangan yang tersaji disini.
Nggak cuma itu saja, sajian High Tea yang beragam membuat sore saya di Pringgondani Restoran semakin nikmat dan tentram.


Kenyamanan lain yang ditawarkan oleh Hotel Puri Asri adalah makan malam di Apung Chinesse Restaurant. Restoran ini berdiri diatas danau buatan yang terinspirasi Royal Chinesse Emperor, jadi disekeliling kolam banyak bunga teratai gitu deehh.
Sebelum memakan hidangan pembuka, pertama-tama kami disuguhi teh tradisional yang dituangkan pada cawan masing-masing. Setelah itu baru kami disuguhi menu pembuka yaitu Szenchuan Soup (sup otentik cina yang mempunyai rasa asam dan manis). Kalau kata saya sih rasanya mirip Tomyam akan tetapi ada rasa jahe nya. Cocoklah untuk menjadi makanan pembuka.


 


Selanjutnya makanan yang menggugah selera satu persatu dihidangkan, mulai dari Pandan Chicken, Singaporean Prawn Curry, Pak Coy Tofu Sitake, Beef Cinto, Oriental Fried Rice, Hongkong Roasted Duck.


Kalau favorit saya sih Pak Coy Tofu Sitake. Sayuran yang endeus, jamur nya yang empuk, dan tofu menjadi perpaduan yang sangat pas menurut lidah saya. Kuahnya juga enak, asam asam seger. Da Best laah menurut saya.


Pagi harinya kami semua berkumpul di Pringgondani Restoran untuk breakfast. Berhubung spesial HUT RI, Pringgondani Restoran membuat tumpeng merah putih. Sayangnya saya nggak sempet ngicipin soalnya saya udah kekenyangan duluan :(
Variasi menu breakfast yang disajikan bener bener banyak banget, mulai dari kuliner khas Indonesia, Asia sampe Barat semuanya ada. Tinggal pilih sesuai selera.
Kalau saya sih selalu mengawali sarapan dengan sereal, baru deh abis itu ngicip ngicip menu yang lain.
Saya kasih nilai 4/5 deh buat menu breakfast di Pringgondani Resto.

Rasa-rasanya 2 kali menginap di Hotel Puri Asri masih kurang banget deh. Fasilitas dan kenyamanan yang diberikan Hotel ini bener bener jempolan, bikin kangen pengen balik kesini. Dan seperti namanya, Hotel Puri Asri ini bener bener asri enak dipandang mata. Banyak pepohonan hijau, berhadapan dengan sungai Progo, serta pemandangan Gunung Sindoro bikin mata kamu jadi sejuk.